jenis jenis instrumen investasi

6 Jenis-Jenis Instrumen Investasi, Mana yang Paling Cocok?

Merdeka finansial adalah cita-cita dari banyak orang. Salah satu jalan yang ditempuh untuk mencapainya yakni dengan berinvestasi. Masyarakat Indonesia saat ini pun sudah mulai melek investasi. Banyak yang sudah mempelajari jenis-jenis instrumen investasi, mengenal kelebihan dan kekurangannya.

Dahulu pandangan masyarakat terhadap investasi hanyalah untuk orang-orang kaya dan berduit. Akan tetapi, sekarang pandangan tersebut sudah bergeser mengingat ada banyak instrumen investasi yang sangat terjangkau bahkan untuk masyarakat di tingkat ekonomi menengah.

Macam-macam Tujuan Investasi

Sebelum mengenal jenis-jenis instrumen investasi apa yang paling cocok untuk Anda, sebaiknya paham dulu apa tujuan berinvestasi. Tujuan investasi ini akan berpengaruh terhadap pemilihan instrumen investasi yang tepat.

Instrumen investasi ini diibaratkan sebagai sebuah kendaraan yang akan membawa Anda mencapai tujuan. Oleh sebabnya, ketahui dulu macam-macam tujuan investasi yang terbagi menjadi tiga yakni :

1. Investasi Jangka Pendek

Salah satu contoh dari investasi jangka pendek adalah melakukan renovasi rumah. Anda memiliki target untuk merenovasi rumah dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Maka, Anda harus mencari instrumen investasi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.

Untuk investasi jangka pendek ini, sebaiknya Anda melakukan investasi di instrumen yang liquid atau mudah dicairkan. Contohnya seperti RDPU (reksadana pasar uang) atau P2P Lending.

2. Investasi Jangka Menengah

Contoh dari investasi jangka menengah adalah mempersiapkan uang pangkal SD bagi keluarga yang memiliki anak yang saat ini berada di jenjang sekolah TK. Jangka waktu dari investasi jangka menengah ini adalah antara 1 hingga 5 tahun.

Dengan tujuan tersebut, Anda harus mencari instrumen investasi yang akan memberikan pendapatan pasif yang cenderung naik sampai waktunya Anda mencairkan investasi tersebut dan menggunakannya sesuai dengan tujuan.

Anda bisa memilih instrumen investasi seperti obligasi ritel atau sukuk ritel untuk tujuan investasi jangka menengah.

3. Investasi Jangka Panjang

Untuk Anda yang memiliki rencana jangka panjang seperti mempersiapkan dana pensiun atau dana pendidikan anak untuk masuk ke perguruan tinggi, maka carilah jenis-jenis instrumen investasi yang tepat untuk investasi jangka panjang.

Investasi jangka panjang memiliki kurun waktu yang panjang yakni di atas 5 tahun hingga puluhan tahun ke depan. Beberapa contoh instrumen investasi yang tepat adalah investasi saham blue chip, reksadana saham dan emas.

Berkenalan dengan Jenis-jenis Instrumen Investasi

Setelah mengetahui apa tujuan investasi yang Anda inginkan, kini saatnya Anda mempelajari jenis-jenis instrumen investasi yang ada. Jika sudah paham dengan macam-macam instrumen investasi, Anda bisa mengetahui kira-kira instrumen investasi mana yang paling cocok untuk Anda gunakan.

1. Emas

jenis-jenis instrumen investasi - emas

Investasi emas adalah investasi yang sudah dikenal sejak zaman dahulu. Banyak orang tua-orang tua yang berinvestasi emas pada masa mudanya. Bahkan hingga saat ini, investasi emas tidak pernah tergerus zaman dan masih relevan untuk digunakan sebagai salah satu instrumen investasi jangka panjang.

Investasi emas disukai karena nilainya yang terus bertambah dari tahun ke tahun, mudah dicairkan dan saat ini semakin mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau. Anda bisa mencoba berinvestasi emas dengan membeli mini gold yang harganya sangat terjangkau.

Menariknya Anda juga bisa dengan mudah membeli baby gold emas mini logam mulia seberat 0,001 gram dengan harga Rp. 700 – 5.000 di marketplace seperti Tokopedia atau Shopee. Atau bisa membeli langsung logam mulia disitus resmi logammulia.com

2. Reksadana

Investasi berikutnya yang saat ini banyak digemari adalah reksadana. Pada dasarnya, prinsip dari investasi reksadana adalah investor menggabungkan dananya untuk dikelola oleh manager investasi di pasar modal. Ada beberapa jenis investasi reksadana yakni RDPU (reksadana pasar uang), RDPT (reksadana pendapatan tetap), reksadana saham, reksadana index dan campuran.

Masing-masing jenis reksadana memiliki risiko yang berbeda-beda. Oleh sebabnya, Anda harus mengetahui profil risiko Anda sendiri sebagai investor seperti apa. Apakah Anda termasuk investor dengan profil risiko, rendah, moderat atau tinggi?

3. Saham

Investasi saham cocok untuk Anda yang memiliki profil risiko tinggi. Investasi saham memang sangat potensial dan menjadi pilihan untuk mencapai tujuan investasi jangka panjang, akan tetapi risikonya juga besar.

Prinsip dari investasi saham adalah Anda membeli sebagian kepemilikan dari suatu perusahaan. Semakin banyak jumlah saham yang dibeli, semakin banyak pula persentase kepemilikan Anda terhadap perusahaan. Anda harus pintar-pintar memilih saham perusahaan apa yang layak untuk dibeli.

Adapun keuntungan yang diperoleh dari investasi saham berasal dari pertumbuhan nilai saham maupun dividen. Akan tetapi, tidak semua perusahaan membagian dividen untuk investornya. Adapun maksud dari pertumbuhan nilai saham (capital gain) adalah selisih antara harga beli dan harga jual suatu saham.

Anda bisa belajar saham gratis secara mudah melalui berbagai sumber untuk mulai berinvestasi di instrumen ini.

4. Deposito

Deposito merupakan investasi yang hampir sama sistemnya dengan menabung di bank. Hanya saja dana yang sudah disetorkan ke bank akan disimpan hingga jangka waktu tertentu sebelum bisa dicairkan. Deposito sendiri terbagi menjadi dua jenis yakni deposito berjangka dan on call.

Deposito berjangka merupakan jenis deposito dengan jangka waktu tertentu. Penarikan deposito jenis ini hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati antara bank dengan nasabah mulai dari 1 hingga 24 bulan.

Sedangkan deposito on call memiliki jangka waktu yang lebih singkat yaitu minimal 7 hari hingga kurang dari 1 bulan. Namun, minimum jumlah uang yang harus disetorkan pun harus dalam jumlah besar, mulai dari 50 juta Rupiah atau bahkan hingga 100 juta Rupiah tergantung ketetapan dari setiap bank.

5. Obligasi

Jenis instrumen investasi selanjutnya adalah obligasi. Investasi ini dilakukan dengan membeli surat berharga yang dikeluarkan secara resmi oleh pemerintah maupun perusahaan. Dengan membeli surat berharga atau obligasi ini, investor turut mensukseskan berjalannya sebuah proyek tertentu.

Tentunya, investor akan mendapatkan imbal hasil dari hasil pendanaannya tersebut. Besar keuntungan yang diperoleh tergantung besarnya bunga yang dibeli di awal.

6. Peer to Peer Lending

Peer to Peer Lending belum begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia. Akan tetapi, jenis instrumen investasi yang satu ini juga terbilang menjanjikan untuk memberikan return yang sesuai dengan tujuan investasi investornya.

Prinsip dari investasi ini adalah investor meminjamkan uangnya kepada individu atau badan usaha yang membutuhkan. Adapun keuntungan yang diperoleh investor adalah dari bunga yang jumlahnya sudah disepakati di awal dengan peminjam.

Tertarik untuk berinvestasi di instrumen ini? Berikut beberapa aplikasi P2P Lending yang sudah terverifikasi oleh OJK:

  • Amartha
  • Investree
  • KoinWorks
  • Modalku
  • Akseleran
  • Tanifund
  • Danamas

Setelah mengetahui tujuan investasi dan jenis-jenis instrumen investasi, semoga Anda tidak bingung lagi menentukan jenis investasi mana yang kira-kira cocok untuk mencapai tujuan Anda.

Demikian ulasan mengenai info jenis-jenis instrumen investasi. Jika artikel ini bermanfaat, jangan lupa bagikan artikel ini ke teman, kerabat, saudara Anda agar bisa saling berbagi info. Selamat berinvestasi!

Baca Juga: 5+ Langkah Mudah Belajar Bitcoin untuk Pemula

film horor netflix terbaru

Rekomendasi Film Horor Netflix Terbaru

apa itu programmatic ads

Apa itu Programmatic Ads: Pengertian & Cara Kerjanya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *