Setelah isu metaverse mulai meredup, belakangan ini banyak perusahaan teknologi yang fokus mengembangkan artificial intelligence (AI). Tidak mau kalah dengan ChatGPT yang diprakarsai Microsoft, Google pun meluncurkan Bard. Apa itu Google Bard?
Produk kecerdasan buatan dari Google ini disebut-sebut akan menjadi pesaing berat dari ChatGPT. Google Bard sendiri diumumkan pada 6 Februari lalu. Sementara ChatGPT sudah lebih dulu diperkenalkan, yaitu pada 30 November 2022.
Apa Itu Google Bard?
Bard adalah sebuah proyek chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang saat ini masih dalam tahap pengembangan oleh Google. Seperti chatbot pada umumnya, Bard berfungsi untuk memberikan layanan percakapan AI yang eksperimental untuk para penggunanya.
Fungsinya kurang lebih sama seperti ChatGPT yang sebelumnya sudah lebih dulu dikenal. Namun Google Bard ini akan menggunakan resource berupa seluruh informasi yang ada di internet untuk memberikan jawaban kepada pengguna.
Google memang sudah memiliki teknologi untuk mengumpulkan seluruh informasi yang ada di internet. Jadi, tidak akan sulit bagi perusahaan ini untuk mengintegrasikannya dengan teknologi AI.
Dengan teknologi ini pula, Bard diharapkan mampu untuk menyediakan database realtime. Berbeda dengan ChatGPT yang databasenya lebih terbatas.
Dalam peresmiannya yang dilakukan 6 Februari lalu, Alphabet Sundar Pichai selaku CEO mengumumkan bahwa Bard merupakan teknologi yang benar-benar baru. Meksi begitu, chatbot AI yang satu ini didukung oleh teknologi LaMDA.
Language Model of Dialogue Applications atau LaMDA ini sudah diluncurkan dan mulai digunakan sejak 2021.
Cara Kerja Google Bard
Google baru mengumumkan proyek AI yang bernama Bard pada 6 Februari lalu. Raksasa perusahaan teknologi satu ini masih belum meluncurkan Bard untuk diakses oleh publik. Hanya penguji-penguji terpercaya yang dapat mengaksesnya.
Meski begitu, situs Telegraph sudah merilis artikel mengenai gambaran umum cara kerja Bard. Berikut ini adalah cara kerja chatbot Google Bard secara umum.
Google Bard akan melakukan memindai seluruh informasi yang ada di internet dan mempelajari semua topik, frase, hingga kata yang terkait. Ketika AI ini sudah “terlatih” sepenuhnya oleh peneliti, program tersebut akan di-deploy untuk proses pengujian.
Berdasarkan tangkapan layar yang dibagikan oleh Google, Bard memungkinkan pengguna untuk mengetik sebuah kalimat utuh atau pertanyaan ke mesin pencari dan mendapatkan respons berupa kalimat.
Mengenal Perbedaan Google Bard dan ChatGPT
Disebut-sebut sebagai bakal pesaing ChatGPT, ternyata masih banyak orang yang belum memahami perbedaan antara Google Bard dan ChatGPT. Silakan simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui perbedaan di antara kedua teknologi chatbot AI tersebut.
1. Perusahaan yang Mengembangkannya
Perbedaan pertama antara Google Bard dan ChatGPT yang pertama adalah perusahaan yang mengembangkannya. Seperti yang sudah Anda ketahui sebelumnya, Bard dikembangkan oleh Google.
Sementara itu, ChatGPT dikembangkan oleh OpenAI di mana Elon Musk termasuk dalam salah satu pendirinya. Belum lama ini, Microsoft memutuskan untuk berinvestasi dengan nilai besar pada perusahaan AI tersebut. Secara tidak langsung, ChatGPT juga berada di bawah naungan Microsoft.
Karena dikembangkan oleh dua perusahaan berbeda, baik Google Bard maupun ChatGPT tentu memiliki karakteristik berbeda. Namun perbedaan karakteristik keduanya masih belum bisa dirasakan secara detail karena masih dalam tahap developing.
2. Kemampuan Pengenalan Bahasa
Google Bard meng-generate jawaban dari pertanyaan user melalui hasil pencarian informasi di internet. Artinya, data yang dimilikinya dihimpun dari semua website yang ada saat ini.
Oleh karena itu, banyak ahli yang memprediksi bahwa Google Bard tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi berbagai kalimat layaknya manusia.
Sementara ChatGPT lebih bisa memahami berbagai jenis bahasa yang digunakan oleh user. Mulai dari bahasa yang biasa digunakan untuk searching di internet, bahasa yang santai, hingga kalimat yang mengandung humor sekalipun.
Berdasarkan uji coba yang dilakukan pengguna, didapatkan hasil bahwa ChatGPT mampu mengarang sebuah cerita, menjadi teman ngobrol, dan memberikan jawaban dengan bahasa mirip dengan manusia.
3. Sistem
Sempat dijelaskan dalam pembahasan apa itu Google Bard di atas bahwa chatbot yang satu ini dikembangkan dengan sistem bernama Language Model for Dialogue Applications alias LaMDA. Sistem ini diklaim mampu melayani jutaan penggunanya sekaligus dalam waktu bersamaan.
Sementara ChatGPT menggunakan sistem yang disebut Generative Pretrained Transformer 3 (GPT-3). Sistem yang satu ini mampu memberikan respons berupa teks yang gayanya sangat mirip seperti bahasa antar manusia.
4. Cara Chatbot dalam Menjawab User
Jawaban atas pertanyaan pengguna yang diberikan oleh Google Bard merupakan hasil gabungan antara beberapa elemen multimedia. Tidak hanya teks, tapi ada juga elemen gambar, audio, hingga video. Bahasa yang digunakan juga bisa berbeda-beda, tergantung dari bahasa pengguna.
Sementara itu, beberapa ahli berpendapat bahwa ChatGPT terkesan melakukan penjiplakan dalam menjawab pertanyaan penggunanya. Bahkan tidak jarang ChatGPT menjawab pertanyaan dengan salah. Meski begitu, ChatGPT juga bisa menjawab pertanyaan dengan topik tertentu secara benar dan tepat.
5. Jangkauan Informasi
Google memiliki teknologi mesin pencari yang levelnya sudah raksasa. Teknologi yang sudah matang ini juga diimplementasikan pada chatbot Bard. Artinya, Bard akan jauh lebih unggul dari segi jangkauan informasi.
Bagaimana tidak, Google sendiri punya kemampuan untuk menghimpun semua data dan informasi yang ada di internet. Tentunya tidak hanya informasi berupa teks, ada pula media lain seperti foto, video, dan audio.
Untuk jangkauan informasi, ChatGPT memang masih kalah jauh. Pasalnya, pelatihan data pada ChatGPT sendiri terakhir kali dilakukan pada 2021 lalu.
Jadi, apa itu Google Bard? Ini merupakan salah satu chatbot berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) yang tengah dikembangkan oleh Google. Karena belum resmi diluncurkan ke publik, mari menunggu saja sampai bisa dicoba secara langsung.