Perkembangan teknologi yang ada sekarang, jualan online sudah semakin mudah. Bahkan cara membuat website jualan sendiri bisa dipahami dan dilakukan oleh para pemula.
Tidak perlu pintar coding dan menguasai bahasa pemrograman untuk bisa membangun sebuah website jualan. Di bawah ini akan dijelaskan tentang langkah-langkah pembuatan website jualan, mulai dari persiapan hingga panduan pembuatan website.
Mengapa Website Jualan Penting?
Jangan ragu untuk membuat website jualan karena akan ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan. Karena wesbite merupakan representasi toko offline Anda yang nantinya Anda tampilkan ke potensial pelanggan Anda. Untuk penjelasan lebih lengkap simak detail berikut.
✓ Efisien Waktu dan Biaya
Berjualan online selalu lebih efisien dibandingkan jualan offline. Anda tidak perlu menyewa ruko, membayar biaya air, listrik, dan sebagainya. Untuk pembuatan toko online, penjual hanya perlu mempersiapkan dana untuk membeli domain, menyewa hosting, dan membayar plugin (opsional).
Seluruh biaya tersebut tentu jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya untuk berjualan offline. Dengan dana kurang dari 1 juta, Anda sudah bisa mendapatkan semuanya.
✓ Menemukan Target Konsumen yang Tepat
Dengan berjualan online, akan lebih mudah untuk menemukan target konsumen. Misalnya dengan membuat social media ads dan dengan target iklan tertentu. Cara ini akan mendatangkan target konsumen yang tepat untuk mengunjungi website jualan.
✓ Meningkatkan Penjualan
Angka penjualan akan meningkat kalau Anda memilih berjualan di toko online. Hal ini terjadi karena website jualan bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri.
Kalau berjualan offline, jangkauannya sangat terbatas. Hanya di wilayah sekitar toko. Tentu angka penjualannya akan lebih rendah karena jangkauannya pun tidak luas.
Persiapan Sebelum Membuat Website Jualan
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai cara membuat website jualan, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan, simak langkah-langkah berikut:
1. Buat Nama Website
Hal pertama yang mesti dipersiapkan adalah membuat nama toko atau nama website. Kalau sudah punya toko offline, tidak ada salahnya untuk menggunakan nama tersebut di website. Apalagi kalau nama tersebut belum dipakai oleh orang lain.
Sebisa mungkin hindari menggunakan nama yang sudah dipakai oleh orang lain. Pasalnya, Anda bisa saja digugat oleh pihak yang sudah memakai nama tersebut sebelumnya. Calon pelanggan juga akan bingung kalau ada dua toko berbeda dengan nama yang sama.
2. Persiapkan Domain
Berikutnya, persiapkan domain atau alamat website. Misalnya Anda memilih nama toko Cuan Shop. Maka contoh domain yang bisa dipakai adalah Cuanshop.com
Pemilihan domain sangat penting karena akan berpengaruh terhadap kemudahan calon customer dalam mengenali dan mengingat toko online. Jadi, sebisa mungkin pakai domain yang unik, mudah diingat, serta mudah ditulis.
3. Tentukan Produk yang Akan Dijual
Saat berjualan di toko online, calon pembeli akan melihat produk Anda melalui foto. Oleh karena itu, Anda perlu mempersiapkan foto produk yang proper untuk dipasang di website.
Bila Anda baru ingin memulai bisnis dan belum tahu produk apa yang akan di jual, Anda bisa melakukan riset produk dengan menggunakan salah satu tools digital marketing dari Google Ads, yaitu keywors planner. Pada tools ini Anda bisa menemukan total search volume tiap bulannya untuk setiap kata kunci yang ingin Anda cari.
Setelah Anda sudah menemukan dan menentukan ide produk yang ingin Anda jual, lalu kemas produk yang akan Anda jual semenarik mungkin. Kemudian foto produk tersebut dari berbagai angle. Pastikan terlihat dengan jelas dan tampak menarik. Bila perlu, gunakan jasa fotografer profesional.
4. Pilih Demografi Konsumen
Hal keempat yang harus dipersiapkan adalah demografi konsumen. Hal ini sangat penting dipersiapkan di awal karena nantinya Anda akan perlu membuat iklan berbayar. Audiens harus ditentukan sejak awal. Jadi, sebaiknya jangan sampai salah memilih target pasar.
5. Buat Konten untuk Mendatangkan Traffic
Tidak hanya produk yang harus dipersiapkan, Anda juga perlu mempersiapkan konten untuk mendatangkan traffic ke website jualan. Apa itu traffic? dalam digital marketing traffic disebut sebagai istilah untuk pengunjung yang masuk ke situs Anda. Total traffic yang masuk nantinya bisa Anda analisis melalui Google Analytics.
Selanjutnya, persiapkan konten-konten menarik yang membuat konsumen mengunjungi website jualan online. Konten tersebut bisa berupa foto dan video di media sosial maupun artikel blog.
Cara Membuat Website Jualan
Kalau semua hal di atas sudah dipersiapkan dengan matang, sekarang saatnya masuk ke panduan cara membuat website jualan.
1. Membeli Domain dan Sewa Hosting
Domain dan hosting bisa dibeli dari satu penyedia yang sama supaya lebih praktis. Apakah Anda sudah tahu perbedaan antara domain dengan hosting?
Pengertian domain sudah dijelaskan di atas, yaitu alamat website. Sedangkan hosting merupakan tempat di internet yang akan dipakai untuk menaruh domain serta data-data yang ada pada website. Hosting inilah yang akan menjadi rumah untuk website.
Berikut beberapa situs yang bisa Anda kunjungi untuk membeli domain dan hosting:
- Niagahoster
- Dewaweb
- Rumahweb
- Domainesia
- Jagoanhosting
Cari dan bandingkan harga di beberapa penyedia untuk mendapatkan terbaik. Perhatikan juga testimoni dari pelanggan yang sudah menggunakan domain dan hosting dari penyedia tersebut. Usahakan untuk memilih penyedia yang terpercaya.
2. Persiapkan CMS
Content Management System (CMS) yang sering dipakai untuk jualan online adalah WordPress. Pasalnya, CMS tersebut punya fitur yang lebih lengkap, pilihan plugin beragam, dan lebih mudah dicustom sesuai kebutuhan pengguna.
Buatlah akun di WordPress dengan langkah-langkah sesuai petunjuk. Kemudian, hubungkan WordPress dengan domain dan hosting yang sudah dipersiapkan tadi.
3. Pasang Plugin Khusus Toko Online
Plugin adalah elemen penting di WordPress yang tidak boleh dilewatkan. Contoh plugin yang bermanfaat untuk website jualan adalah WooCommerce.
WooCommerce memudahkan penjual untuk mengelola toko onlinenya. Plugin yang satu ini memungkinkan pengguna untuk menyediakan berbagai metode pembayaran serta mengelola stok jualan.
4. Sempurnakan Desain Website
Pada tahap awal, desain toko online masih default alias bawaan dari plugin. Sebaiknya Anda mengubah tata letak dan desainnya agar lebih menarik untuk dilihat calon pembeli. Sebisa mungkin, buatlah desain yang tidak menyulitkan pembeli.
5. Input Produk
Kalau desain website jualan sudah siap, Anda bisa mulai memasukkan produk-produk yang akan dijual. Jangan lupa tambahkan deskripsi yang lengkap untuk mempermudah pembeli.
6. Perkenalkan Toko dan Mulai Jualan
Terakhir, Anda bisa mulai memperkenalkan toko dengan cara membagikannya di media sosial. Anda juga bisa memasang iklan berbayar untuk mendatangkan pembeli. Bila Anda pemula, Anda bisa belajar digital marketing secara gratis disini, lalu bersiaplah untuk menerima pesanan pertama.
Demikian ulasan mengenai info cara membuat website jualan. Jika artikel ini bermanfaat, jangan lupa bagikan artikel ini ke teman, kerabat, saudara Anda agar bisa saling berbagi ilmu. Selamat belajar